Pages

Jual Bibit Ikan Lele

Budidaya Lele kini semakin diminati masyarakat, karena merupakan bisnis menguntungkan. Banyak keunggulan budidaya lele dibanding ikan air tawar lainnya. Di antaranya, lele lebih cepat besar dibandingkan ikan air tawar lainnya. Hanya dalam waktu 3 bulan, lele sudah dapat dipasarkan. Pasarnya tidak pernah sepi dan harganyapun stabil. Pertimbangan inilah yang menjadikan lele menjadi primadona masyarakat Jawa Tengah. Sedikitnya 3.300 pembudidaya lele yang bergabung dalam wadah koperasi kini menjadi penopang tumbuhnya perekonomian masyarakat Jawa Tengah. Jawa Tengah memang dikenal sebagai penghasil lele terbesar kedua setelah Jawa Barat. Adapun sentra budidaya ikan lele di provinsi ini tersebar di beberapa kabupaten. Produksi ikan lele tertinggi di Jawa Tengah terletak di kabupaten Demak dan merupakan sentranya budidaya lele. Produksi lele dari Demak cukup besar yaitu sekitar 14.432 ton tahun 2013. Sentra budidaya lele lainnya terdapat di kabupaten Banyumas, Purbalingga, Sukoharjo dan Karang Anyar serta Boyolali. Budidaya lele di Jawa Tengah sebagian besar berasal dari budidaya kolam. Mulai tahun 2006 Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mengembangkan budidaya lele dengan berbagai teknik. Kini banyak berkembang budidaya lele di sawah model minapadi, dikaramba jaring apung serta kolam terpal. "Budidaya lele memang cukup menguntungkan. Saat ini kabupaten Tulungagung menjadi salah satu sentra budidaya ikan tersebut. Ikan lele dan patin ini menjadi komoditas unggul selain ikan gurame dan ikan hias.

"Bisa dikatakan kabupaten Tulungagung merupakan sentra budidaya di Jawa Timur (Jatim)," ujar Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, KKP, Slamet Soebijakto, melalui keterangan tertulisnya, Tulungagung, Jawa Timur, Rabu (2/4/2014). Menurut Slamet, produksi lele dan ikan patin dari Tulungagung, Jawa Timur yang besar dapat mencukupi kebutuhan  di beberapa daerah di Indonesia. Hal ini ditunjukkan dari produksi lele dan patin cukup besar dari Tulungagung.

Produksi lele mencapai 9.764,95 ton pada 2013 dari periode 2012 sebesar 9.374,21 ton. Sedangkan produksi ikan patin mencapai 2.456,63 ton pada 2013, atau 68,08% dari total produksi di Jawa Timur. Akan tetapi, produksi patin ini turun dari tahun sebelumnya yang mencapai 4.948,65 ton. Slamet menambahkan, ikan patin dan lele bernilai ekonomis telah memberikan kontribusi pendapatan bagi masyarakat. Total transaksi untuk budidaya ikan lele dan patin ini mencapai Rp 3 miliar.

"Ini membuktikan budidaya perikanan sudah bankable dan menjanjikan tingkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata dia. Oleh karena itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan akan berupaya meningkatkan produksi ikan lele dan patin melalui pengembangan insfrastruktur meliputi jalan produksi, saluran air dan jaringan listrik. Lebih dari itu, ia juga mengharapkan dukungan dari lembaga lain seperti PLN, Kementrian Pekerjaan Umum (PU) dan perbankan.

mau tau info menarik lainnya? Gratis! Klik "ikuti" di bawah ini.